Dosen Universitas Atmajaya Yogyakarta, R.Kunjana Rahardi, menilai, dari 706 bahasa daerah di Indonesia, hanya 20 persen atau 141 bahasa yang berkembang dengan baik.
“Keberadaan bahasa daerah seharusnya bisa memperkuat perbendaharaan kata terhadap bahasa Indonesia, tetapi yang terjadi malah sebaliknya,” kata R Kunjana, penulis sejumlah buku, dalam seminar bedah buku di Ruang Mandala Bhakti Praja lantai IV Kantor Pemkab Gresik.
Kunjana yang juga penulis buku berjudul “Dimensi-dimensi Kebahasaan” juga mengkritik anggapan bahwa pemakaian bahasa daerah di suatu daerah dianggap oleh sebagian masyarakat ketinggalan zaman.
Hal semacam inilah yang menyebabkan hilangnya perkembangan bahasa daerah, padahal bahasa daerah justru memperkaya perbendaharaan bahasa di Indonesia yang keberadaannya patut dilestarikan.
“Orang menggunakan bahasa Indonesia kadang dicampur baur dengan bahasa asing, padahal kata-kata tersebut ada pada bahasa Indonesia,” kata Doktor Linguistik di Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini.
Ia juga tidak sependapat dengan upaya sebagian orang tua yang menanamkan pembelajaran bahasa Inggris dimulai sejak usia dini. Menurut dia, sebaiknya pembelajaran bahasa asing itu dimulai pada anak kelas 3 SD.
“Ini agar mereka tetap bisa melafalkan pemakaian Bahasa Indonesia dengan baik. Jangan tinggal di Indonesia tapi tidak bisa berbahasa Indonesia,” katanya.
Sumber:matanews,com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar