Jumat, 29 Januari 2010

Membongkar, dalam arti yang sesungguhnya, membuka pembungkusnya kemudian melihat jeroannya. Mesin ATM, dalam terminologi perbankan, bukan ATM kondom yang lagi marak. Tak ada niatan jahat, hanya sekedar memberikan wacana baru apa dan bagaimana sebuah mesin ATM itu.




Sesuai request from panjenengan semua, khalayak penikmat situs ini, kali ini aku coba angkat tulisan lengkap dengan ilustrasi foto mengenai mesin ATM secara perangkat. Singkat saja, hanya sebagai pengantar, introduksi sederhana. Semoga memberi pencerahan agar tidak gampang termakan isu2 yang menyesatkan.

Secara berseri nanti aku akan coba mengarahkan ke programming ATM secara umum, bagaimana membangun sebuah program komputer untuk mengendalikan mesin ATM.

ATM (Automatic Teller Machine) atau lebih dimasyarakatkan dengan istilah Anjungan Tunai Mandiri adalah seperangkat alat yang bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam bertransaksi perbankan, tidak perlu antri lagi di teller. ATM memiliki jam kerja 24 jam.

Anjungan Tunai Mandiri mungkin istilah yang sedikit dipaksakan, karena transaksi yang bisa dilakukan di mesin ATM tidak melulu transaksi tunai atau penarikan uang. Tapi it's okay lah, aku gak begitu tertarik dengan istilah tersebut.


Beberapa jenis ATM:
1. ATM (Cash Dispenser) Front Load / Front Door (Buka Depan)
2. ATM (Cash Dispenser) Rear Load / Rear Door (Buka Belakang)
3. ATM (Cash Dispenser with Depository), ATM dengan fasilitas setoran
4. dan jenis lainnya dengan perlengkapan optional disediakan oleh Vendor ATM


Merek ATM:
1. IBM Diebold
2. NCR
3. Siemens
4. Digital
5. dll...


Aku sendiri biasa mendevelop aplikasi dengan bantuan mesin ATM NCR dan IBM Diebold. Type-nya, untuk NCR adalah NCR 5670, NCR 5870. Sedangkan untuk IBM Diebold adalah Diebold 4783, Diebold 1064ix.


Mesin ATM terdiri dari 2 bagian:
a. Bagian Atas (Upper Compartement):
- Monitor
- Customer keypad
- Card reader
- Journal printer
- Receipt Printer

b. Bagian Bawah (Lower Compartement):
- Combination lock
- Dispenser module
- Cash cassette
- Reject cassette
- CPU

Di bawah ini beberapa ilustrasi untuk lebih memperjelas.



Card reader module untuk mesin ATM IBM Diebold




Card reader module untuk mesin ATM NCR




Keypad module milik mesin ATM IBM Diebold, untuk memproses masukan data dari pencetan nasabah di tombol ATM.




Dispenser module milik ATM NCR, bertugas mendeliver alias ngeluarin duit.




Dispenser module milik ATM IBM Diebold, bertugas mendeliver alias ngeluarin duit.




CPU milik ATM IBM Diebold, mirip komputer biasa




CPU milik ATM NCR, posisinya berdiri di dinding mesin


Demikian pengantar mengenai mesin ATM, semoga memberikan manfaat bagi kita semua,   

Cara kerja ATM dan cara agar transaksi di ATM aman


 Walau kini ATM sudah umum digunakan orang, Pada umumnya pengguna ATM kurang paham bagaimana cara kerja sebuah ATM. Sebetulnya, cara kerja ini perlu diketahui agar nasabah paham cara kerja mesin yang sudah sering membantunya ini. Tentunya dengan lebih mengenal, kita dapat menggunakannya dengan lebih baik dan lebih aman.

*Magnetic Card Reader

Penggunaan ATM oleh nasabah dimungkinkan dengan adanya Kartu ATM. Setelah kartu ATM dimasukkan kedalam mesin ATM, maka kartu akan dibaca oleh magnetic card reader yang ada didalam mesin. Fungsi dari magnetic card reader hanya sebagai pembaca dan penerima data. Setelah dibaca, lalu data tersebut dikirim ke sistem komputerisasi bank. Karena fungsinya hanya sebagai penerima data maka magnetic card reader tidak memiliki memori yang bisa menyimpan data nasabah.

*Data yang Diacak

Saat mesin berhasil membaca data dalam Kartu ATM tersebut, maka mesin akan meminta data PIN (Personal Identification Number). PIN ini tidak terdapat di dalam kartu ATM melainkan harus di-input oleh nasabah. Kemudian setelah PIN dimasukkan, maka data PIN tersebut akan diacak (di-encrypt) dengan rumus tertentu dan dikirim ke sistem komputerasi bank bersangkutan. Pengacakan data PIN ini dimaksudkan agar data yang dikirim tidak bisa terbaca oleh pihak lain.

PIN yang sudah diacak berikut isi data dari kartu akan dikirim langsung ke sistem komputer bank untuk diverifikasi. Setelah data selesai diproses di sistem komputer bank, maka data akan dikirim kembali ke ATM. Nasabah akan dapatkan apa yang yang dimintanya di ATM.

Perlu nasabah ketahui bahwa mesin ATM tidak menyimpan data nasabah maupun PIN nasabah. Ini karena prinsip kerja mesin ATM hanya menyampaikan pesan (pass through request) nasabah ke sistem komputer bank bersangkutan.

*Pentingnya Kartu ATM dan PIN

Karena cara kerja ATM seperti tersebut di atas, maka ada dua hal yang sangat penting untuk dijaga agar transaksi nasabah di ATM aman, yaitu: Kartu ATM dan PIN. Kedua perangkat ini seperti gembok pintu dan anak kuncinya. Satu dengan lainnya saling berhubungan erat.

Sebab itu pula, untuk menjaga keamanan, jangan pinjamkan Kartu ATM kepada orang lain untuk kepentingan apapun. Simpanlah Kartu ATM pada tempat-tempat yang aman dan tidak mudah dijangkau orang lain.

Sedangkan untuk PIN, beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh nasabah dalam menjaga kerahasiaannya adalah:

• Jangan pernah memberitahukan PIN kepada orang lain

• Sedapat mungkin jangan sampai ada yang lihat saat kita meng-input PIN

• Ganti PIN secara berkala

• PIN jangan sesuatu yang mudah ditebak, misalnya tanggal lahir

• Jangan menyimpan surat pemberitahuan PIN dari bank di dalam dompet

• Jangan mencatat PIN dan menyimpannya dalam dompet

• PIN menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari pemilik rekening

PIN ini bersifat sangat pribadi, untuk itu artinya hanya diketahui oleh pemiliknya saja. Dengan menjaga kerahasiaan PIN maka nasabah menjaga keamanan rekeningnya sendiri.

Sumber: kompas.co.id